Saturday 22 February 2014

Ilmuwan China Tumbuhkan Gigi dari Air Seni

Ilmuwan China Tumbuhkan Gigi dari Air Seni

Para ilmuwan China telah menumbuhkan gigi dewasa dari stem cells (sel punca) yang dikultur dari air seni manusia.
Para ilmuwan China mengklaim mereka telah dapat menumbuhkan gigi baru dari sumber yang unik: Air seni manusia.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam penerbitan ilmiah Cell Regeneration Journal, para peneliti dari Guangzhou Institutes of Biomedicine and Health mengatakan mereka dapat menciptakan "induced pluripotent stem cells" (iPSCs) atau sel punca pluripoten yang diinduksi dari sel-sel pada air seni manusia dan membentuknya menjadi tipe-tipe sel berbeda yang menyerupai komponen-komponen gigi, seperti email, dentin, sementum dan pulp.

Sel punca terlihat sangat menjanjikan karena kemampuan mereka untuk dibuat menjadi banyak jenis sel termasuk sel jantung dan bahkan sel syaraf.

Setelah mengkultur iPSCs, mereka kemudian dicampur dengan sel-sel tikus dan ditransplantasikan ke rahang tikus. Dalam tiga minggu, "struktur seperti gigi tumbuh," namun hanya dengan tingkat keberhasilan 30 persen.

Meski percobaan tersebut memberikan harapan bagi mereka yang kehilangan gigi karena pembusukan atau cedera, gigi yang ditumbuhkan dalam proses tersebut hanya memiliki sepertiga dari tingkat kekerasan gigi manusia.

Mengembangkan sel punca dari air seni menghindari kontroversi penggunaan sel punca embrionik manusia, Namun Chris Mason, ilmuwan sel punca dan profesor dari University College London, megnatakan pada BBC bahwa air seni bukan sumber sel punca yang baik dan rentan infeksi.

"Kita tidak dapat membuatnya dengan cara seperti itu," ujarnya.
 
sumber : VOA

Ilmuwan AS Temukan Cara Baru Hasilkan Bahan Bakar Hidrogen

Ilmuwan AS Temukan Cara Baru Hasilkan Bahan Bakar Hidrogen

Mimpi untuk menggunakan hidrogen sebagai sumber bahan bakar bersih mungkin selangkah lebih dekat menuju kenyataan, menurut sebuah laporan ilmiah terbaru.
Sebuah tim peneliti dari University of Colorado Boulder di Amerika Serikat mengatakan mereka telah mengembangkan sebuah sistem yang akan menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi untuk memecah air menjadi elemen-elemen hidrogen dan oksigen.

Metode tersebut menggunakan sejumlah besar cermin yang akan memusatkan cahaya matahari ke satu titik di atas menara pusat. Suhu-suhu di sana dapat naik sampai mencapai 1.350 derajat Celsius. Energi tersebut akan dikirim ke tabung reaktor yang mengandung oksida logam, yang jika dipanaskan akan melepaskan atom-atom oksigen, menurut laporan yang dimuat di jurnal Science tersebut.

Hal itu akan menyebabkan unsur-unsur mencari atom-atom oksigen baru. Ketika uap yang dihasilkan dari air mendidih dalam tabung reaktor ditambahkan, molekul-molekul oksigen akan menempel pada oksida legam, membebaskan molekul-molekul hidrogen untuk berkumpul menjadi gas, menurut laporan tersebut.

"Kami telah merancang sesuatu di sini yang sangat berbeda dari metode-metode lainnya dan secara jujur sesuatu yang tidak pernah dikira mungkin sebelumnya," ujar profesor Alan Weimer dalam sebuah pernyataan. Ia merupakan anggota tim yang bekerja dalam proyek tersebut.

"Memisahkan elemen-elemen air dengan cahaya matahari merupakan puncak ekonomi hidrogen yang berkelanjutan," ujarnya.

Meski ada metode-metode lain untuk memecah air menjadi hidrogen dan oksigen, para ilmuwan di Colorado Boulder mengatakan metode mereka unik karena dua reaksi kimia dapat dilakukan pada suhu yang sama.

“Pendekatan-pendekatan yang lebih konvensional memerlukan kontrol dari pemindahan suhu dalam reaktor dari panas ke dingin, dan memasukkan uap ke dalam sistem," ujar asisten profesor Charles Musgrave.

“Salah satu inovasi-inovasi besar dalam sistem kita adalah tidak adanya pemindahan suhu. Semua proses didorong dengan menutup atau membuka keran uap."

Meski ada penemuan tersebut, komersialisasi reaktor solar-termal tersebut sepertinya masih perlu waktu bertahun-tahun.

Dengan metode baru tersebut, jumlah hidrogen yang diproduksi untuk sel-sel bahan bakar untuk penyimpanan tergantung dari jumlah oksida logam -- yang dibuat dari gabungan besi, kobalt, aluminium dan oksigen -- dan berapa banyak uap yang dimasukkan ke dalam sistem tersebut.  

sumber : VOA

Ilmuwan Belanda Ciptakan Daging Burger di Laboratorium Para ilmuwan Belanda telah meluncurkan hamburger pertama di dunia yang dikembangkan di laboratorium pada sebuah acara di London.

Ilmuwan Belanda Ciptakan Daging Burger di Laboratorium

Para ilmuwan Belanda telah meluncurkan hamburger pertama di dunia yang dikembangkan di laboratorium pada sebuah acara di London.
Daging burger seberat 140 gram yang dikembangkan para ilmuwan Belanda, dibuat dari lapisan daging yang dikembangkan dari sel-sel otot sapi.

Burger itu memerlukan waktu lebih dari dua tahun untuk diproduksi dengan biaya sekitar 300.000 dolar.

Relawan yang mencicipi burger goreng itu hari Senin mengatakan rasanya mirip burger pada umumnya.

"Ada beberapa rasa yang menonjol. Mirip daging, tapi kurang empuk," kata pakar nutrisi Austria Hanni Ruetzler.

Para ilmuwan mengatakan mereka berharap daging yang dikembangkan di laboratorium suatu hari nanti dapat meringankan kelangkaan pangan dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang disebabkan produksi daging.  

sumber : VOA

Friday 21 February 2014

Sel Punca dari Air Seni Mungkin Dapat Sembuhkan Penyakit

Sel Punca dari Air Seni Mungkin Dapat Sembuhkan Penyakit

Terapi menggunakan sel-sel punca dari tubuh pasien sendiri adalah bermanfaat karena tidak menyebabkan penolakan imunitas, namun masih perlu dibuktikan.
Para peneliti telah mengisolasi sel-sel punca dari air seni sebagai sumber potensial terbaru untuk menyembuhkan penyakit-penyakit manusia. Para penyelidik mengatakan menggunakan air seni atau urin untuk mengumpulkan dan mengembangbiakkan sel-sel utama adalah cara mudah dan melibatkan pemrosesan minimal.

Dengan menggunakan protein yang diketahui sebagai faktor-faktor pertumbuhan, para peneliti dapat memanipulasi sel-sel punca -- atau sel-sel utama -- untuk menumbuhkan jaringan di tubuh. Terapi menggunakan sel-sel punca dari tubuh pasien sendiri bermanfaat karena tidak menyebabkan penolakan imunitas, seperti yang dapat terjadi dengan jaringan-jaringan dan organ-organ dari donor.

Saat ini, sebagian besar peneliti menggunakan proses rumit untuk merekayasa sel-sel kulit dan darah menjadi jenis-jenis sel tertentu. Hal itu disebabkan karena sedikitnya sumber murni dari sel-sel utama -- selain dari embrio manusia, yang penggunaannya cukup kontroversial.

Para peneliti sekaran menemukan sejumlah kecil sel-sel punca dalam air seni. Anthony Atala, direktur Lembaga Wake Forest untuk Pengobatan Regeneratif di Winston-Salem, North Carolina, mengatakan, “Keuntungan dari air seni adalah kita bisa mendapat sekitar 2 liter urin setiap hari. Jadi kita tidak perlu menusuk tubuh pasien dengan jarum atau melakukan biopsi."

Dalam laporan yang dimuat jurnal Stem Cells, sebuah tim dari Wake Forest menggambarkan bagaimana sampel-sampel air seni dari 17 individu yang sehat, mulai dari usia 5 sampai 75 mengandung sel-sel punca yang dapat diisolasi, kemudian dibentuk menjadi sel-sel jenis otot halus seperti yang ada di dalam saluran kecing dan kandung kemih.

Berikutnya, mereka menempatkan sel-sel tersebut ke dalam struktur-struktur pendukung yang aktif secara biologis yang disebut perancah (scaffolds), dibuat dari usus babi, kemudian menanamkan jaringan yang direkayasa tersebut pada tikus.

Setelah satu bulan, sel-sel punca yang diambil dari air seni itu menumbuhkan tanda-tanda biologis dari jaringan konektif dan saluran darah, yang menunjukkan adanya potensi untuk menjadi tulang, otot, syaraf atau sel-sel lemak.

Meski air seni berlimpah dan merupakan sumber yang kurang invasif dalam mengambil sel punca, beberapa ahli ragu nilai dari sumber ini. Chris Mason, seorang peneliti dari pengobatan regeneratif dari University College London, mengatakan ada sangat sedikit sel-sel punca yang dapat digunakan dari air buangan tersebut.

Ia mengatakan bahwa penelitian yang tidak biasa ini memerlukan eksplorasi ilmiah yang lebih jauh.

"Ini sepertinya wilayah yang masih menggunakan data yang sangat, sangat awal dari kelompok-kelompok yang sedikit. Saya kira sebelum kita yakin ada sel-sel punca yang dapat digunakan dari air seni, kita perlu mereproduksinya di sejumlah laboratorium yang berbeda. Ada banyak pertanyaan dan kemungkinan dibandikan dengan kepastian," ujar Mason.

Sementara itu di China, para ilmuwan di sana dilaporkan telah berhasil menumbuhkan gigi kecil dari sel-sel punca air seni.  

sumber : VOA

Ilmuwan AS Buat Jantung dari Sel Punca

Ilmuwan AS Buat Jantung dari Sel Punca

Arah penelitian ini adalah untuk membuat otot jantung manusia untuk mengganti bagian yang rusak karena serangan jantung.
Para ilmuwan menggunakan sel punca (stem cells) untuk membangun kembali jantung tikus setelah melucuti sel-sel aslinya.

Sebuah tim peneliti di Fakultas Kedokteran University of Pittsburgh pertama-tama melucuti sel-sel dari jantung tikus, sebuah proses yang menurut mereka memerlukan waktu 10 jam.

Sisa sel-sel jantung tersebut kemudian diisi dengan sel-sel punca pluripoten manusia (iPS). Sel-sel ini dibuat menjadi sel-sel progenitor kardiovaskuler (MCP) multipotensi. Sel-sel iPS sendiri dibiakkan dari sel-sel fibroblast dari biopsi kulit manusia.

"Belum pernah ada yang mencoba menggunakan MCP untuk regenerasi jantung sebelumnya. Ternyata matriks ekstraseluler jantung, atau materi tempat tumbuhnya sel jantung, dapat mengirim sinyal-sinyal untuk memandu MCP menjadi sel-sel terspesialisasi yang diperlukan untuk fungsi jantung yang benar," ujar peneliti senior Lei Yang, asisten profesor untuk biologi perkembangan di fakultas kedokteran University of Pittsburgh.

Jantung yang baru dibuat itu mulai berdegup dengan kecepatan 40-50 detak per menit dalam beberapa minggu, menurut para peneliti. Meski menjanjikan, mereka mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan "untuk membuat jantung berkontraksi lebih kuat supaya dapat memompa darah lebih efektif, dan untuk membangun kembali sistem konduksi listrik jantung secara benar sehingga detak jantung meningkat dan melambat secara benar."

Di masa yang akan datang, hal ini dapat mengacu pada penggantian jaringan yang sesuai untuk transplantasi, ujar Yang.

"Salah satu tujuan kami berikutnya adalah untuk melihat apakah mungkin untuk membuat otot jantung manusia untuk mengganti bagian yang rusak karena serangan jantung. Hal itu mungkin lebih mudah dicapai karena tidak akan memerlukan sel sebanyak itu," tambahnya.

Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Nature Communications.
 
sumber : VOA

Ilmuwan Ciptakan Otot Buatan yang Kuat

Ilmuwan Ciptakan Otot Buatan yang Kuat

Para peneliti mengatakan otot-otot sintetis dapat digunakan untuk robot manusia, kaki palsu dan eksoskeleton atau kerangka luar kaki yang lumpuh.
Dengan melingkarkan benang pancing polimer berkekuatan tinggi dan benang jahit biasa secara kuat, sebuah tim peneliti internasional telah menciptakan otot-otot buatan berkekuatan manusia super yang dapat dibuat dengan biaya rendah.

"Jika dibandingkan, otot ini memiliki kekuatan seratus kali lebih besar dibandingkan otot alami," ujar Carter Haines, kandidat doktor dari Nanotech Institute di University of Texas, Dallas, yang memimpin tim tersebut.

Satu otot buatan itu dapat mengangkat beban 7,25 kilogram, menurut para ilmuwan. Menulis dalam jurnal Science, Haines mengatakan otot-otot sintetis itu dapat digunakan untuk menggerakkan robot manusia, kaki palsu dan kerangka luar atau eksoskeleton bagi orang-orang yang ototnya sudah mengecil atau lumpuh.

"Kita lihat apakah, daripada menggunakan, misalnya saja kaki palsu, kita dapat menggantikannya dengan sesuatu yang lebih pas pada kaki atau tangan yang telah kehilangan fungsinya," ujarnya.

Menurut laporan tersebut, para ilmuwan mengatakan jalinan benang jahit dengan diameter kurang dari helai rambut manusia juga dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang tidak terlalu mebutuhkan tenaga. Misalnya saja, sebuah otot sintetis dapat menggerakkan robot-robot mekanis yang melakukan operasi kecil, ujar Haines.

Saat dipanaskan, otot itu berputar dan berkontraksi untuk menghasilkan tenaga, dan ketika didinginkan, otot menjadi santai. Organ buatan itu dapat diberi tenaga lewat perbedaan suhu atau baterai sederhana.

Ketika dijahit pada kain, Haines mengatakan benang itu dapat membuka pori-pori pakaian ketika panas supaya udara dingin masuk dan sebaliknya menutup pori-pori kain ketika dingin.

Otot-otot itu mudah dibuat, menurut Haines, karena menggunakan bahan-bahan yang dapat dibeli di toko. Murid-murid sekolah yang mempelajari teknologi itu menggunakan otot sintetis untuk proyek-proyek sains sekolah mereka.  

sumber : VOA

Di AS Kematian Akibat Hepatitis C Lebih Tinggi daripada HIV/AIDS

Di AS Kematian Akibat Hepatitis C Lebih Tinggi daripada HIV/AIDS

Semakin banyak orang Amerika yang kini meninggal akibat hepatitis C daripada karena HIV/AIDS.
Para peneliti di Pusat Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Amerika (CDC) menggunakan surat keterangan kematian untuk melacak kasus-kasus korban meninggal akibat tertular tiga jenis virus - hepatitis B, hepatitis C, dan HIV/AIDS - selama hampir satu dasawarsa mulai tahun 1999.
Selama sembilan tahun kematian akibat HIV terus berkurang karena program-program pencegahan mulai menunjukkan hasil dan pengobatan yang lebih baik kian banyak tersedia. Pada saat bersamaan, kasus hepatitis C merangkak naik, dan pada tahun 2007, lebih banyak orang Amerika yang meninggal akibat virus tersebut daripada karena virus penyebab AIDS, HIV.
Kematian akibat hepatitis B relatif konstan selama penelitian, dan penyakit ini hanya menyebabkan sebagian kecil saja kematian dibandingkan akibat dua virus lainnya.
Salah seorang penulis laporan penelitian itu, John Ward, Direktur Divisi Hepatitis CDC, mengatakan, kenaikan jumlah kematian akibat hepatitis C tidak mengindikasikan semakin banyak orang yang tertular.
“Jumlah kematian akibat hepatitis C meningkat karena orang-orang yang tertular virus ini bertambah usianya hingga ke periode hidup di mana mereka kemudian mengalami sirosis hati atau kanker hati yang disebabkan tertular virus ini,” ujarnya.
Hepatitis C ditemukan pada tahun 1989, dan Ward mengatakan sebagian besar dari tiga juta orang Amerika yang tertular virus ini telah terpapar virus tersebut sebelumnya, misalnya melalui transfusi darah yang tercemar atau karena menyuntikkan obat-obat terlarang. Seseorang bisa mengidap virus itu selama puluhan tahun tanpa menunjukkan gejala apapun, hingga muncul penyakit hati serius, bahkan kerap mematikan.
Ward mengatakan keberhasilan melawan HIV/AIDS dapat menjadi peta jalan untuk mengatasi hepatitis C. Ini mencakup lebih banyak tes pada mereka yang berisiko, khususnya yang lahir antara tahun 1945 dan 1965, dan mengembangkan jejaring perawatan yang kuat untuk menjangkau pasien dengan obat terbaru yang mujarab.
“Kalau kami mengatakan ampuh, ini berarti kami berbicara tentang pemberantasan penularan virus, yang pada dasarnya adalah pengobatan penyakit itu, bukannya terapi kronis seumur hidup atau terus menerus, tetapi tentu saja perawatan yang bagi 70 persen pengidapnya dapat mengarah pada pemberantasan virus itu,” ujarnya lagi. Ia mengatakan upaya tersebut dapat menyelamatkan 80 ribu hingga 120 ribu jiwa dalam beberapa tahun mendatang.
John Ward dan para sejawatnya melaporkan temuan mereka dalam Annals of Internal Medicine.
 
sumber : VOA

Usia Lanjut, Tantangan Baru dalam Pengobatan HIV-AIDS

Usia Lanjut, Tantangan Baru dalam Pengobatan HIV-AIDS

Seiring bertambahnya usia para penderita HIV-AIDS, muncul tantangan bagi sistem kesehatan dan sosial untuk menanggapi populasi baru ini secara layak.
Didiagnosa mengidap HIV-AIDS sama artinya dengan hukuman mati. Kini bagi banyak orang, penyakit ini merupakan kondisi kronis yang dapat diatasi dengan obat-obatan anti-retroviral. Terapi obat-obatan itu telah membantu orang yang terinfeksi HIV hidup lama dan menjalani kehidupan hampir normal.

Sekarang, di saat populasi penderita HIV-AIDS bertambah usia, mereka menghadapi serangkaian tantangan kesehatan yang unik.

Di sub-sahara Afrika, pengobatan dengan anti-retroviral atau ART telah menurunkan tingkat kematian di kalangan orang yang terinfeksi HIV hingga 20 persen. Banyak orang yang menjalani pengobatan tersebut yang kini berusia 40an dan diperkirakan akan bertahan hidup hingga usia 60an.

Dr.Till Barnighausen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Harvard mengatakan sekarang perlu mengetahui populasi ini dan isu-isu kesehatan mereka yang unik, isu yang dulu tidak ada dan baru muncul akhir-akhir ini.

“Kita beruntung, karena sekarang orang yang terinfeksi HIV di Afrika dan sub-sahara Afrika hidup hingga usia lanjut. Tetapi dengan prediksi ini muncul tantangan untuk mempersiapkan sistem kesehatan dan sosial guna menanggapi populasi baru ini secara layak, yang akan terjadi dalam sepuluh tahun mendatang," demikian ungkap Dr.Till Barnighausen.

Menurut Dr.Till Barnighausen, orang-orang ini akan mengalami beban penyakit khusus dan pengobatan mereka akan membutuhkan ketrampilan khusus. Misalnya ujicoba klinis baru diperlukan untuk mempelajari apakah pengobatan dengan anti-retroviral ada pengaruh obat-obatan yang mungkin harus dikonsumsi pasien HIV untuk penyakit kronis lainnya – seperti diabetes dan penyakit jantung.

“Dalam usia lanjut, hal ini benar-benar diperparah oleh fakta bahwa perubahan fisiologi semasa hidup, dengan fakta bahwa kepatuhan pada pengobatan mungkin menjadi berkurang ketika usianya beranjak tua. Ada beberapa kebutuhan yang sangat khusus yang harus dipatuhi pasien-pasien usia tua,” lanjut Barnighausen.

Dr. RJ Simmonds adalah Wakil Presiden Yayasan Elizabeth Glaser Pediatric AIDS – yang berkomitmen untuk memerangi HIV dan AIDS khususnya pada perempuan dan anak-anak. Simmonds mengatakan masalah usia telah menjadi tantangan baru dalam wabah HIV.

“Kini kami perlu melakukan riset di bidang-bidang itu dan memahami apa pendekatan manajemen yang terbaik,” ungkap Dr.RJ Simmonds. “Kita kini mendapati orang terkena beberapa jenis kanker tertentu pada tingkat yang lebih tinggi – kombinasi HIV dan pengobatan bagi HIV memicu diabetes, penyakit kardiovaskular dan osteoporosis pada tingkat yang lebih tinggi,” tambahnya.

Pasien-pasien yang berusia lebih lanjut ini akan menempatkan berbagai tuntutan baru dalam sistem asuransi kesehatan. Para pakar kesehatan publik mengatakan layanan pengobatan yang ditetapkan dalam menanggapi wabah AIDS perlu diperluas untuk mengemukakan berbagai masalah kesehatan unik itu pada populasi dengan HIV-AIDS usia lanjut.  

sumber : VOA

Tingkat Kesembuhan Kanker Anak di Negara Berkembang Baru 20 Persen

Tingkat Kesembuhan Kanker Anak di Negara Berkembang Baru 20 Persen

Para ahli kanker anak menghadapi tantangan untuk mempertinggi tingkat kesembuhan pasien kanker anak di negara-negara berkembang yang saat ini baru mencapai 20 persen.
Para ahli kanker anak dari 29 negara di Asia serta sejumlah Negara di Eropa dan Afrika baru saja mengakhiri Konggres Internasional di Yogyakarta (24/4).

Ketua Ikatan Ahli Kanker Anak Internasional Dokter Gabriella Calaminus asal Argentina mengatakan kepada VOA, secara kumulatif, rata-rata tingkat kesembuhan kanker anak di Negara berkembang baru mencapai 20 persen. Sementara, di negara maju, angka kesembuhan mencapai 80 persen.

Menurut Gabriella, harus ada upaya yang dilakukan untuk meningkatkan tingkat kesembuhan kanker anak, diantaranya dengan memastikan tersedianya obat esensial untuk pengobatan kanker di semua negara.

"Harus dipastikan tersedianya obat esensial. Ada sejumlah obat esensial untuk kanker anak, dan dua tahun lalu WHO mengeluarkan daftar obat-obat tersebut. Menurut saya, obat-obat itu harus tersedia di semua negara berkembang," kata Gabriella.

Di Indonesia, Wakil Menteri Kesehatan Profesor Ali Ghufron Mukti mengatakan tingkat kematian anak akibat kanker mencapai 10 persen. Dan, sekitar 60 persen dari total biaya kesehatan dari pemerintah maupun swasta sebesar 70 triliun rupiah terserap untuk pengobatan penyakit tidak menular termasuk kanker.

Untuk masyarakat miskin, biaya pengobatan kanker bisa dipenuhi dengan Jamkesnas (Jaminan Kesehatan Nasional) yg saat ini bisa diakses oleh 76,4 juta penduduk Indonesia. “Dari sekitar sepuluh persen kematian pada anak-anak itu terkait dengan kanker, jadi cukup besar. Dan diantara kanker pada anak ini Leukemia (kanker darah) dan Retino blastoma (kanker mata) cukup signifikan”, ungkap Profesor Ali Gufron Mukti.

Di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta, pusat kanker anak Bangsal Estella telah berhasil mencapai tingkat kesembuhan kanker anak hingga mendekati 80 persen. Profesor Sutaryo dari bangsal Estella mengatakan, untuk jenis Leukemia AML (Acute Myloblastic Leukemia) bisa disembuhkan dalam jangka 14 minggu, padahal di negara lain membutuhkan waktu 2 tahun. Protokol pengobatan yang dikembangkan diberi nama Wijayakusuma.

“Kita mempunyai pusat kanker anak di Sardjito yang dikenal di dunia. Ternyata dengan kemampuan negara berkembangpun kita bisa merawat dan menyembuhkan kanker anak. Kita memiliki manajemen terbaru, susunan obat yang dibuat di Indonesia khusus untuk orang Indonesia, namanya protocol Wijayakusuma”, demikian keterangan profesor Sutaryo.

Sementara itu, delegasi dari Afrika Selatan Profesor Mariana Kruger mengatakan, di negaranya kanker belum mendapat cukup perhatian karena penyebab kematian anak masih didominasi oleh HIV-AIDS dan tuberculosis. Sehingga sekitar 50 persen anak penderita kanker terlambat dideteksi.

"Dua masalah yang umumnya dihadapi penderita kanker anak adalah kemiskinan dan diagnose yang terlambat akibat terbatasnya sarana perawatan medis untuk mendeteksi kanker pada anak," demikian kata Mariana Kruger.

Bersamaan dengan konggres ahli kanker anak, juga diselenggarakan pertemuan perkumpulan orangtua penderita kanker dan mereka yang telah sembuh dari kanker (survivors).  

sumber : VOA

Jutaan Kasus Kanker Dipicu oleh Bakteri dan Virus

Jutaan Kasus Kanker Dipicu oleh Bakteri dan Virus

Sebuah penelitian baru mendapati hampir dua juta kasus kanker baru yang didiagnosis setiap tahun dipicu oleh beberapa jenis bakteri dan virus.
Menurut Badan Penelitian Kanker Internasional atau IARC yang berkantor di Lyon, Prancis, terdapat 7,5 juta kematian akibat kanker pada tahun 2008. Dari jumlah itu, para peneliti Prancis memperkirakan hampir 1,5 juta kasus sebenarnya dapat dicegah karena disebabkan oleh infeksi yang dapat diobati.

Sudah umum diketahui bahwa sebagian besar kasus kanker lambung disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori atau H. pylori, yang membuat infeksi dinding lambung. Virus papiloma manusia, atau HPV, yang ditularkan lewat hubungan seksual adalah penyebab utama kanker leher rahim pada perempuan. Sementara virus hepatitis B dan hepatitis C sama-sama dapat menyebabkan kanker hati.

Dengan menggunakan data dari beberapa sumber, termasuk proyek Prevalensi Insiden Kanker dan Kematian WHO, para peneliti IARC menghitung bahwa keempat jenis infeksi itu adalah penyebab utama 16 persen kasus kanker di 184 negara pada tahun 2008. Yang paling terbebani penyakit itu adalah negara berkembang, di mana tingkat kanker yang disebabkan infeksi tiga kali lebih tinggi daripada di negara maju.

Martyn Plummer dari IARC mengatakan insiden di seluruh dunia untuk jenis kanker dapat dicegah sangat beragam berdasarkan kawasan.

"Meskipun rata-rata global adalah satu dari enam kasus kanker disebabkan infeksi, kita melihat variasi sepuluh kali lipat antara kawasan yang berbeda. Dengan jumlah tertinggi berada di sub-Sahara Afrika, di mana pada kenyataannya satu dari tiga kasus kanker disebabkan oleh infeksi," paparnya.

Penelitian ini menemukan bahwa secara global , sekitar setengah dari semua kasus kanker leher rahim disebabkan oleh infeksi, sementara 80 persen kanker perut pada pria disebabkan oleh bakteri H. pylori dan kanker hati disebabkan oleh virus hepatitis.

Plummer, yang juga salah seorang penulis hasil penelitian itu, mengatakan meskipun data itu suram, ada alasan untuk optimistis.

"Apa yang kami lakukan di sini adalah mengidentifikasi penyeba penting kanker yang dikenal dan, pada dasarnya, dapat dicegah. Jadi ini menunjukkan jalan ke depan untuk mencegah dua juta kasus kanker setiap tahun," ujarnya.

Dalam kasus kanker leher rahim, Plummer mengatakan penyakit ini sekarang dapat dicegah pada perempuan yang tidak melakukan perawatan ginekologisecara rutin dengan vaksinasi yang melawan sebagian besar jenis virus HPV.

Vaksin hepatitis B juga sudah banyak tersedia, dan sebagian besar kasus hepatitis C dapat ditelurusi berasal dari transfusi darah, yang sekarang diperiksa untuk virus patogen.

Plummer mengatakan bakteri H. pylori dapat dibunuh dengan antibiotik, tetapi mendiagnosisnya masih menjadi tantangan, karena sebagian besar negara tidak memiliki program nasional untuk pemeriksaan.

Artikel tentang insiden kanker terkait infeksi di seluruh dunia ini dimuat dalam jurnal the Lancet Oncology. 

sumber : VOA

Peneliti Denmark: Obat Hepatitis C Turunkan Resiko Terkena Kanker Hati

Peneliti Denmark: Obat Hepatitis C Turunkan Resiko Terkena Kanker Hati

Para peneliti Denmark menemukan bukti bahwa terapi dengan obat-obatan antivirus dapat menurunkan separuh resiko terkena kanker hati yang umum dan mematikan..
Hampir 200 juta orang di seluruh dunia terinfeksi hepatitis C, atau HCV, penyakit virus yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau melalui transfusi darah yang terkontaminasi.

Infeksi hati kronis yang membuat orang lemah, menyebabkan kelelahan, nyeri otot dan penyakit kuning, merupakan faktor risiko utama terjadinya karsinoma hepatoseluler, jenis kanker hati paling umum di seluruh dunia.

Sekarang, para peneliti Denmark telah menemukan bukti bahwa pasien HCV yang menjalani terapi antivirus tidak hanya mengalami penurunan peradangan tetapi juga penurunan secara signifikan risiko terkena kanker hati.

Para peneliti mengatakan pasien yang berhasil menekan virus itu dengan obat interferon selama enam bulan sebenarnya sudah sembuh, dan kemungkinan kambuh serta berkembang menjadi kanker sangat kecil. Pasien yang membersihkan virus hepatitis C risikonya terkena kanker hati 85 persen lebih rendah.

Diantara 1174 pasien yang tidak diberi obat antivirus interferon, 129 terkena kanker hati. Dalam kelompok lain dengan jumlah sama dimana pasien diberi obat antivirus, hanya 81 yang terkena kanker hati. Kedua kelompok itu dipantau selama 5 sampai 8 tahun.

Nina Kimer, ahli pencernaan dari Universitas Kopenhagen, memimpin penelitian tersebut. Dia mengatakan orang-orang yang diberi obat itu, tetapi tidak memiliki respon yang kuat juga memiliki risiko lebih rendah terkena kanker.

“Kami bukan studi pertama yang menunjukkan itu, tapi temuan kami jelas mendukung hipotesa bahwa orang yang tidak merespon pengobatan juga terlindung ketika mereka diobati.” jelas Nina Kimer.

Kata Kimer, temuan studi itu menunjukkan bahwa deteksi dini dan pengobatan hepatitis C sangat penting. “Jika seseorang datang ke rumah sakit karena sakit perut, kita tidak hanya membuat satu kesimpulan. Kita mencoba beberapa opsi. Jadi penyakit didiagnosa lebih dini,” kata Kimer.

Hepatitis C dapat memicu kanker karena menimbulkan sirosis atau koreng di hati

Studi mengenai kemanjuran obat hepatitis C dalam mengurangi resiko terkena kanker hati ini dimuat dalam jurnal BMJ Open Editions.  

sumber : VOA

Tim Peneliti AS: Obat Diabetes Bisa Perpanjang Usia Penderita Kanker Indung Telur

Tim Peneliti AS: Obat Diabetes Bisa Perpanjang Usia Penderita Kanker Indung Telur

Menurut tim peneliti Amerika, penderita kanker indung telur bisa memperpanjang usianya lima tahun atau lebih dengan meminum obat diabetes.
Peneliti di Klinik Mayo, Minnesota, mendapati 67 persen perempuan yang didiagnosis menderita kanker indung telur, yang juga meminum obat diabetes metformin, hidup lima tahun atau lebih setelah penyakit kanker mereka didiagnosis. Itu jauh lebih baik daripada 50 persen perempuan yang bertahan hidup setidaknya lima tahun menderita kanker, yang tidak meminum obat diabetes.

Sanjeey Kumar, pakar onkologi ginekologi pada Klinik Mayo mengatakan, peneliti tidak yakin bagaimana metformin memperpanjang harapan hidup beberapa pasien kanker indung telur, tetapi ia menyatakan mereka punya sejumlah teori.

"Misalnya tindakan melalui sel induk, sel-sel batang kanker, atau membuang sel-sel kanker dari pasokan energi atau glukosa," paparnya.

Sel-sel induk adalah sel-sel utama yang bisa berubah menjadi jaringan apa saja dalam tubuh. Dalam indung telur, sel-sel induk memproduksi sel-sel indung telur normal. Tetapi pengaruh gen tertentu, yang kini baru saja mulai diidentifikasi peneliti, mampu mengubah sel-sel induk menjadi kanker yang mematikan.

Metformin, obat oral, mengurangi tingkat bahaya yang disebut kolesterol jahat dan lemak darah yang dikenal sebagai trigliserida dalam penderita diabetes tipe 2. Obat tersebut juga terbukti mencegah penyakit jantung pada penderita diabetes, dan digunakan sesekali untuk mengobati kondisi yang dikenal sebagai penyakit ovarium polisistik, yang menyebabkan kista kecil dalam indung telur dan kadar abnormal hormon reproduksi.

Dalam penelitian Klinik Mayo itu, peneliti membandingkan kelangsungan hidup 61 pasien kanker indung telur yang meminum metformin dengan 178 perempuan pengidap kanker yang tidak minum obat itu.

Setelah memperhitungkan faktor-faktor, seperti berat badan pasien, tingkat keparahan kanker dan rejimen kemoterapi yang mereka terima, peneliti mendapati, perempuan yang minum metformin hampir empat kali lebih mungkin bertahan hidup setidaknya lima tahun lebih dibandingkan perempuan yang tidak minum obat tersebut.

Hanya tersedia sangat sedikit pilihan pengobatan untuk kanker indung telur, yang cenderung kebal terhadap kemoterapi. Jadi Kumar membayangkan - setelah dilakukan uji klinis yang lebih besar - pada akhirnya memberi perempuan penderita kanker obat metformin guna meningkatkan prognosis mereka.

"Jika uji coba itu mengukuhkan hasil penelitian kami, maka kami akan mengatakan 'ya,' inilah waktunya mengubah praktik kami dan mulai merekomendasikan metformin untuk orang-orang yang tidak menderita diabetes," ujar Kumar.

Hasil penelitian tentang keampuhan obat diabetes metformin dalam mengobati kanker indung telur ini diterbitkan dalam jurnal Cancer.
 
sumber : VOA

Thursday 20 February 2014

Tes Papsmear Bisa Deteksi Beberapa Jenis Kanker

Tes Papsmear Bisa Deteksi Beberapa Jenis Kanker

Papsmear, yang selama ini merupakan tes standar untuk menemukan kanker leher rahim, sekarang telah digunakan untuk beberapa jenis kanker lain.

sumber : VOA

Asam Cuka Bisa Bantu Pengobatan Kanker Mulut Rahim

Asam Cuka Bisa Bantu Pengobatan Kanker Mulut Rahim

Mengoleskan cuka pada mulut rahim akan mengakibatkan jaringan pre-kanker berubah menjadi putih, sehingga memudahkan pengobatan dan pencegahan.
Para dokter di Mumbai, India melaporkan berhasil mengurangi kematian perempuan karena kanker pada mulut rahim dengan menggunakan bahan sederhana yang terdapat di dapur, yaitu asam cuka.

Ketika menjelaskan hasil studi mereka dalam sebuah konferensi di Chicago hari Minggu, dokter-dokter India itu mengatakan berhasil mengurangi kematian karena kanker mulut rahim sebanyak 31 persen, dalam studi yang melibatkan 150.000 perempuan.

Katanya, mengoleskan cuka pada mulut rahim akan mengakibatkan jaringan pre-kanker berubah menjadi putih, sehingga memudahkan pengobatan dan pencegahan.

Para periset itu mengatakan, cara sederhana ini bisa menyelamatkan puluhan ribu perempuan di negara berkembang yang tidak bisa menggunakan alat yang disebut Papsmear, yang biasa digunakan di negara maju untuk mengetahui ada-tidaknya kanker.  

sumber : VOA

Kanker Mulut Rahim Tewaskan 250 Ribu Per Tahun

Kanker Mulut Rahim Tewaskan 250 Ribu Per Tahun

Badan PBB, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kanker mulut rahim menewaskan 250.000 perempuan di seluruh dunia setiap tahunnya.

Pil Baru Dapat Obati Leukemia Jenis Umum

Pil Baru Dapat Obati Leukemia Jenis Umum

Jika disetujui untuk pengobatan, senyawa ini dapat menggantikan perawatan kemoterapi yang beracun.
Sebuah pil eksperimental dapat mengubah sejenis kanker mematikan menjadi penyakit yang kronis namun dapat dikendalikan, seperti tekanan darah tinggi. Jika disetujui untuk pengobatan sebuah jenis leukemia yang umum, senyawa ini dapat menggantikan perawatan kemoterapi yang beracun.

Leukemia limfositik kronis (CLL) adalah sejenis kanker yang menyerang sel-sel B dari sistem imunitas yang memproduksi antibodi, pasukan terdepan melawan bakteri dan virus penyerang tubuh. Namun ketika sel-sel B mengandung kanker, mereka berakumulasi dalam organ-organ pasien, termasuk kelenjar limfa, organ berbentuk kacang di bawah tangan dan selangkangan yang mengenali dan melawan infeksi. Pada kasus CLL, kelenjar-kelenjar itu membengkak berkali lipat ukuran normal.

Richard Furman, seorang peneliti kanker di Weill Cornell Medical College di New York, mengatakan obat idelalisib, yang diminum dua kali sehari, menyebabkan kanker mencair dan hilang.

"Saat saya mengatakan 'mencair', kelenjar-kelenjar limfa itu memang menciut dalam beberapa hari. Obat ini bekerja cepat, sangat menyenangkan," ujar Furman.

Perawatan standar untuk CLL adalah Rituxan, sebuah obat seduhan yang menghancurkan sel-sel B yang berpenyakit, tapi hanya pada saat sebelum pasien kambuh. Dengan serangkaian kemoterapi yang berulang, Furman mengatakan leukeumia dapat menjadi resisten terhadap Rituxan dan pasien-pasien tidak lagi merespon. Kanker tersebut mematikan.

"Dengan agen seperti idealisib, yang luar biasa dapat ditolerir dan luar biasa efektif, harapan saya kita dapat menjadikan CLL penyakit kronis, mirip dengan tekanan darah tinggi dimana pasien dapat minum satu pil sehari dan mengendalikan penyakitnya," ujarnya.

Artikel mengenai idelalisib diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine.  

sumber : VOA 
Ijinkan saya memperkenalkan broker forex baru kepada Anda
OctaFX adalah broker forex yang diakui di seluruh dunia. OctaFX menyediakan layanan broker forex untuk klien di lebih dari 100 negara di dunia. OctaFX menggunakan teknologi dan pengetahuan paling terbaru (up-to-date) untuk membuat pengalaman trading forex Anda luar biasa nyaman. Tujuan utama kami adalah kepercayaan dan kepuasan setiap kebutuhan dan keperluan klien. OctaFX menetapkan standar pelayanan tingkat tertinggi dan memelihara mereka dan juga terus mengembangkan layanan baru dan promosi.

Promosi kami:

...dan promo lainnya segera menyusul!

Kondisi perdagangan yang menakjubkan!

Ya, memang tidak ada broker lain yang menawarkan ini:
  • Minimal deposit hanya 5 USD
  • Floating spread mulai dari 0.2 pips
  • Minimal volume adalah 0.01 lot
  • Leverage mencapai 1:500
  • PASTINYA TANPA REQUOTE!
  • Semuanya dalam lingkup ECN sebenarnya. Apakah Anda seorang scalper atau trader berita — Anda diperbolehkan disini!

Kami teregulasi:

Octa Markets Incorporated terdaftar pada tahun 2011 di Saint Vincent dan Grenadines bawah nomor lisensi 19.776 IBC 2011. Alamat perusahaan hukum dan korespondensi adalah Cedar Hill Crest, PO Box 1825, Villa, Vincent and the Grenadines. Kegiatan OctaFX diawasi dan diatur oleh pihak berwenang dari Saint Vincent dan Grenadines berdasarkan Undang-undang (Amandemen dan Konsolidasi) perusahaan bisnis Internasional, pasal 149 undang-undang revisi Saint Vincent dan Grenadines 2009, bagian 5 (1). OctaFX bertindak secara penuh sesuai dengan undang-undang internasional dan standar regulasi. Kami sangat percaya bahwa kejujuran adalah kebijakan terbaik. Anda dapat meninjau Dokumen Nasabah serta kebijakan AML dan dokumen hukum yang penting dalam bagian Perjanjian Hukum dari www.octafx.com.

Rincian Kontak

Please don't hesitate to contact us:
Web: www.octafx.com
Email: support@octafx.com
Live Chat: Klik disini
China Toll Free Phone 4001-200970
Malaysia Toll Free Phone 1-800-815-304
St. Vincent and the Grenadines +17844574224
Mulai trading sukses Anda bersama OctaFX! Buka akun hari ini dan masuki dunia perdagangan bebas tanpa requite dan eksekusi tercepat! Gabung bersama OctaFX hari ini!
OctaFX adalah broker forex yang diakui di seluruh dunia dengan klien di lebih dari 100 negara. OctaFX bertindak secara penuh sesuai dengan undang-undang internasional dan standar peraturan dan menetapkan standar pelayanan tingkat tertinggi dan memelihara mereka dan juga terus mengembangkan layanan dan promosi baru.

OctaFX menawarkan:

Mengapa memilih OctaFX?

  • Tanpa Requote Bagaimanapun kondisi pasar, OctaFX selalu memproses order Anda.
  • ECN sebenarnya Menjadi broker ECN, OctaFX menjamin offset posisi Anda.
  • Platform Trading terbaik OctaFX menawarkan Software perdagangan Metatrader 4 — Platform perdagangan forex terdepan di seluruh dunia.
  • Kehandalan dan Stabilitas OctaFX menerapkan perlindungan tertinggi, yang mengurangi kemungkinan resiko secara teknikal.
  • Kondisi Perdagangan OctaFX menawarkan spread yang rendah dari 0.2 pips dan leverage sampai dengan 1:500 dengan microlots (0.01 ukuran) tersedia untuk semua orang.
  • Tidak ada larangan dalam perdagangan (scalping, hedging, news, EA, dll) OctaFX membatalkan semua larangan untuk berbagai teknik perdagangan. Karenanya semua teknik perdagangan diperbolehkan. Apakah itu scalping, hedging, news trading atau EA — Anda diperbolehkan menerapkan semua teknik perdagangan ini di OctaFX.

Promosi dan Kontes

OctaFX menawarkan banyak promosi dan kontes hebat:

Penyakit Multiple Sclerosis Tidak Selalu Akibatkan Cacat Parah

Penyakit Multiple Sclerosis Tidak Selalu Akibatkan Cacat Parah

Penyakit MS tidak harus selalu mengakibatkan cacat parah, karena banyak pengidap penyakit ini yang dapat hidup normal.
Para ilmuwan mengatakan penyakit multiple sclerosis (MS) tidak menurun dari orang tua kepada anak mereka. Tetapi, ada bukti yang menunjukkan penyakit itu menyerang anggota keluarga yang sama. Lembaga Masyarakat Multiple Sclerosis Nasional di AS mengatakan satu dari 750 orang Amerika beresiko terserang MS. Tetapi, resiko meningkat menjadi satu dari 40 orang jika ada anggota keluarga yang menderita penyakit itu.
Tampaknya MS tidak disebabkan oleh kelainan pada satu gen saja. Tetapi, banyak gen yang menyebabkan resiko seseorang terkena MS. Sejauh ini, belum ada obat bagi MS. Tetapi, penyakit ini tidak harus selalu mengakibatkan cacat parah. Banyak pengidap MS yang dapat hidup normal.
Amy Jo Rowel, seorang warga negara bagian Wisconsin, misalnya. Ia terus mengelola tempat penampungan hewan peliharaan yang sibuk, setiap harinya.
Institut Nasional Penyakit Syaraf dan Stroke di AS mengatakan bahwa sebagian pengidap MS bisa hidup normal tanpa diobati sama sekali. Banyak pengobatan yang berefek samping buruk, tetapi para ahli menyarankan cara terbaik mengantisipasi dampak penyakit ini pada masa depan adalah dengan memulai terapi MS sedini mungkin.
Biasanya di Amerika, dokter menyarankan delapan jenis terapi penyakit yang dimodifikasi untuk membantu pengidap MS. Terapi-terapi ini terbukti mengurangi keparahan MS dan memperlambat perkembangan penyakit itu.
Awal tahun lalu, Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (FDA) Amerika menyetujui tablet dalfampridine untuk membantu pasien MS berjalan. Ini adalah pengobatan khusus MS yang pertamakali. Dalfampridine dijual di pasaran dengan nama Ampyra. Tapi, badan POM Amerika memperingatkan bahwa obat ini memiliki efek samping dan bisa menyebabkan kejang-kejang bila diminum melebihi dosis.
 
sumber : VOA

Dua Juta Orang di Dunia Menderita Multiple Sclerosis

Dua Juta Orang di Dunia Menderita Multiple Sclerosis

Sekitar dua juta orang didunia menderita Multiple Sclerosis (penyakit gangguan autoimun) yang muncul akibat adanya kelainan dalam sistem kekebalan tubuh.
Ada empat jenis Multiple Sclerosis (MS). Yang paling umum dikenal adalah Relapsing-Remitting atau penyakit yang sering kambuh. Sekitar 80-85% pasien MS mulai dijangkiti penyakit ini dengan gejala tersebut.
Lebih separuh dari jumlah pasien mengalami kambuh. Pasien-pasien ini  mengalami gangguan kesehatan terkait MS tiap satu hingga tiga tahun. Lalu ada periode di mana penyakit ini sama sekali menghilang. Penyakit ini muncul tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa minggu atau beberapa bulan dan lambat laun menghilang.
Gejalanya termasuk gangguan keseimbangan, lesu, gangguan berbicara dan bahkan bisa mengalami kebutaan. Pengobatan dengan steroid bisa mempercepat penyembuhan serangan MS. Namun gejala-gejalanya bisa semakin parah ketika penyakit ini muncul lagi.
Jenis MS yang kedua disebut Primary Progressive. Pada jenis ini gejala yang muncul berkembang semakin parah, tanpa ada periode menghilang. Sekitar 10% pasien mulai berjuang menghadapi berbagai gangguan yang terkait dengan penyakit MS tahap ini.
Jenis MS yang ketiga disebut Secondary Progressive. Jenis ini menyerang sekitar 50% penderita MS yang sering kambuh atau Relapsing-Remitting. Gejalanya mulai muncul  dalam kurun waktu sepuluh tahun setelah penderita didiagnosis menderita jenis MS yang sering kambuh. Ketika penyakit ini memasuki tahap Secondary Progressive, penyakit ini semakin parah.
Jenis MS yang keempat disebut Progressive Relapsing atau akan kambuh dan tambah buruk. Ini adalah jenis yang paling parah. Gejala-gejala baru MS timbul sementara gejala yang telah muncul sebelumnya menjadi semakin parah. Untungnya, MS jenis ini sangat jarang.

sumber  : VOA

Kalangan Kedokteran Semakin Paham dengan Penyakit Multiple Sclerosis

Kalangan Kedokteran Semakin Paham dengan Penyakit Multiple Sclerosis

Meskipun belum ada obat untuk menyembuhkan multiple sclerosis atau MS, peneliti telah mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai penyakit ini yang membantu perawatan lebih baik dan kualitas hidup lebih baik bagi pengidapnya.
Dokter Timothy Coetzee dari National Multiple Sclerosis Society mengatakan kepada VOA, ia berkeyakinan penuh MS dapat diatasi. Ia mencatat bahwa para peneliti di seluruh dunia turut serta dalam upaya tersebut.
Ia mengatakan peneliti telah mencapai satu titik di mana batas antara penyakit dan strategi pengobatan semakin jelas dibanding masa sebelumnya. Di mana-mana orang sedang mengupayakan penyembuhan MS. Dan itulah sebabnya Amerika juga menjadi bagian dari gerakan global untuk mengatasi penyakit ini.
National Multiple Sclerosis Society terus mendukung penelitian yang menyeluruh bagi MS. Kelompok ini menciptakan sebuah situs internet yang memuat berita terbaru mengenai riset dan pengobatan MS. Dan juga informasi mengenai bantuan yang tersedia bagi pengidap penyakit itu, keluarga mereka dan dokter yang merawat mereka.
Penderita MS tidak mudah hidupnya. Patrick Finney dari Grapevine Texas terkena penyakit itu lebih dari sepuluh tahun lalu. Ia mengalami gangguan berjalan. Secara pelan-pelan, ia mulai berlatih berjalan dan kemudian pada waktunya ia mulai berlari dan bahkan ikut lomba lari. Bulan lalu, ia melewati garis finish dalam perlombaan lari maraton Bellingham Bay di negara bagian Washington. Dengan begitu, ia mencapai tujuannya mengikuti 50 maraton di 50 negara bagian di Amerika. Ia mengatakan kepada kantor berita Reuters, lomba tersebut menjadi pengalaman luar biasa baginya dan ia merasa berada dalam kondisi terbaiknya.

sumber : VOA

Wednesday 19 February 2014

Anak-anak yang Aktif Secara Fisik Lebih Berprestasi

Anak-anak yang Aktif Secara Fisik Lebih Berprestasi

Di banyak negara, sekolah-sekolah kini lebih fokus pada mata pelajaran akademis seperti matematika dan membaca. Aktivitas-aktivitas lainnya, termasuk pendidikan olahraga, seringkali dikesampingkan. Sekarang, riset terbaru menunjukkan anak-anak yang secara fisik aktif juga lebih berhasil secara akademis.
Dalam studi terbaru ini, para periset dari Pusat Kesehatan Universitas VU di Amsterdam menggabungkan hasil-hasil berbagai studi sebelumnya dari Amerika Utara dan Afrika Selatan, termasuk kurang lebih 55.000 anak berumur 6 hingga 18 tahun.
Dalam apa yang disebut ‘tinjauan sistematis’ atas ke-14 studi tersebut, para periset menemukan keterkaitan antara aktivitas fisik dan perkembangan kinerja akademis.
“Berdasarkan hasil-hasil studi kami, kami bisa simpulkan bahwa aktif secara fisik bermanfaat bagi kinerja akademis," ujar Amrika Singh, ketua tim periset itu.
Amika Singh, mengatakan mungkin ada penjelasan biologis untuk mengaitkan aktivitas fisik dengan prestasi di sekolah.
“Pertama, penjelasan fisiologis, misalnya jika semakin banyak arus darah, maka semakin banyak oksigen masuk ke otak. Aktif secara fisik berarti produksi hormon lebih banyak, seperti endorfin. Endorfin mengurangi tingkat stress dan perasaan membaik, yang artinya kinerja kita juga lebih baik," ujarnya.
Selain itu, bagi mereka yang aktivitas fisiknya dari olahraga yang teratur, mempelajari peraturan dan bagaimana mengikutinya bisa memperbaiki tingkah laku di kelas dan konsentrasi.
Akibat berbagai perbedaan antara studi-studi tersebut, menurut Singh, tidak mungkin mengetahui apakah frekuensi atau jenis aktivitas memengaruhi sejauh mana banyaknya perbaikan akademis itu. Tapi, ditinjau dari temuan umum tersebut, bahwa anak-anak yang aktif secara fisik mungkin lebih bagus prestasinya, Singh mengatakan para pendidik sebaiknya mempertimbangkan hal itu sebelum mengurangi program-program fitness di sekolah.
Artikel Amike Singh mengenai keterkaitan antara aktivitas fisik dan prestasi sekolah dimuat dalam jurnal “Archives of Pediatric and Adolescent Medicine.

sumber : VOA

Bersekolah Lebih Lama Bisa Pertinggi Tingkat Kecerdasan

Bersekolah Lebih Lama Bisa Pertinggi Tingkat Kecerdasan

Sebuah penelitian di Norwegia menunjukkan orang yang bersekolah lebih lama dari rekan seusianya punya skor tes kecerdasan atau IQ lebih tinggi.
Pada pertengahan dasawarsa 1950-an Pemerintah Norwegia mewajibkan setiap anak bersekolah hingga berusia 16 tahun. Sampai tahun 1972 masyarakat harus ikut dalam reformasi pendidikan wajib, yang berarti selama hampir 20 tahun anak-anak di beberapa kota bersekolah sampai tujuh tahun dan lainnya bersekolah hingga sedikitnya sembilan tahun.
Perbedaan lamanya waktu bersekolah itu diteliti oleh Taryn Ann Galloway dari Universitas Oslo. Ia meneliti dampak bersekolah dua tahun lebih lama terhadap perkembangan kecerdasan siswa. Ia mengatakan semua orang muda di Norwegia diwajibkan mengikuti tes kecerdasan atau IQ untuk mengikuti wajib militer pada usia 19 tahun.
Galloway dan koleganya meneliti data 107.000 pemuda yang ikut wajib militer untuk mencari hubungan antara lamanya mereka bersekolah dengan skor tes IQ yang diperoleh dari data militer.
Skor IQ rata-rata adalah 100, dan kebanyakan penduduk  mendapat skor antara 85 hingga 115.
Galloway mengatakan siswa yang bersekolah dua tahun lebih lama mendapat IQ yang lebih tinggi hingga 7 poin. Mereka yang menjalani wajib sekolah setahun lebih lama mendapat kenaikan poin IQ sekitar 3.7
Ia mengatakan bersekolah dua tahun lebih lama pada masa remaja bisa membantu menaikkan skor IQ.

sumber : VOA

Obesitas, Alkohol, dan Sinar X Picu Risiko Terkena Kanker Payudara

Obesitas, Alkohol, dan Sinar X Picu Risiko Terkena Kanker Payudara

Satu laporan medis baru memperingatkan perempuan bahwa obesitas, minum alkohol secara berlebihan, terlalu sering terpapar sinar-X serta pengobatan hormon selama menopause bisa meningkatkan risiko terserang kanker payudara.
Laporan "Kanker Payudara dan Lingkungan: Pedoman Hidup," menurut para penulisnya, mengakui lingkungan yang mereka maksud lebih sempit dibandingkan dengan yang mungkin dikira orang. Untuk risiko kanker, umumnya bukan polutan di udara dan air yang harus dikhawatirkan perempuan.
Dr. Kathy Helzelsouer, salah seorang penulis laporan yang diterbitkan Institute of Medicine di Washington itu mengatakan, "Kita umumnya mungkin tidak menyangka bahwa faktor lingkungan justru memicu kanker. Apa yang kita makan, berapa kenaikan berat badan kita akibat makan, olahraga, menghindari radiasi, hal-hal yang telah lama kita ketahui menyumbang bagi risiko kanker payudara.”
Menurut Dr. Kathy yang bekerja pada Mercy Medical Center, berat badan dan obesitas menentukan karena sel-sel lemak memproduksi estrogen dan hormon itu memicu pertumbuhan sebagian besar kanker payudara.
Para penulis laporan mendesak diambilnya langkah-langkah baru guna melindungi perempuan dari salah satu jenis kanker yang paling umum menyerang perempuan.
"Ada desakan agar segera bertindak, melakukan hal-hal yang kita yakin akan membantu. Salah satunya adalah memperkecil paparan radiasi, terutama pada masa remaja dan ketika payudara sedang tumbuh," ujar Dr. Helzelsouer lebih lanjut.
Namun, ada sebagian pihak yang mengecam. Mereka menyatakan, laporan itu tidak menekankan banyaknya bahan kimia industri dan pencemar lingkungan yang menyebabkan kanker itu, yang menurut mereka bisa menimbulkan risiko kanker payudara lebih besar bagi perempuan dibandingkan faktor-faktor gaya hidup mereka.
Laura Anderko, ilmuwan kesehatan masyarakat di Georgetown University Medical Center di Washington, mengatakan, "Laporan ini tidak disertai ajakan untuk bertindak. Tidak ada yang baru.”
Menurutnya, definisi sempit laporan itu terkait dengan istilah lingkungan yang menyesatkan. "Untuk menunjukkan bahwa obesitas dan minuman beralkohol merupakan faktor-faktor risiko lingkungan, menurut saya, benar-benar menyesatkan atau membingungkan orang dan menimbulkan kesan bahwa adalah menjadi tanggungjawab individu mengapa orang terkena kanker. Bagi orang atau anggota keluarga yang terkena kanker payudara, itu menimbulkan frustasi dan membingungkan, serta menyebabkan rasa putus asa," paparnya.
Anderko berharap laporan itu lebih kuat dan provokatif, dan mendorong peran pemerintah dan industri dalam mengurangi risiko kanker payudara pada perempuan. Tetapi, Dr. Helzelsour mempertahankan kesimpulan laporan itu. "Saya sudah mengajar epidemiologi kanker dan penelitian kanker selama bertahun-tahun. Menurut saya, salah satu faktor risiko dan salah satu paparan lingkungan yang penting adalah pola makan kita," ujarnya.
Para pengecam tidak mendesakkan standar yang lebih ketat guna menguji-coba bahan kimia baru dan mengendalikan polusi lingkungan yang bisa menimbulkan risiko signifikan kanker payudara.

sumber : VOA

20 Juta Lebih Kasus Aborsi di Dunia Dilakukan Secara Tidak Aman

20 Juta Lebih Kasus Aborsi di Dunia Dilakukan Secara Tidak Aman

Diperkirakan 45 juta lebih aborsi terjadi setiap tahun di seluruh dunia. Para aktivis hak-hak reproduksi mengatakan lebih separuh dari jumlah tersebut dilakukan dengan cara yang tidak aman, menyebabkan banyak pendarahan dan kematian di kalangan perempuan muda. Para aktivis itu mengatakan perlindungan terhadap perempuan remaja harus menjadi bagian dari agenda tersebut.
Leila Hessini adalah Direktur Mobilisasi Komunitas pada Ipas, LSM yang bertujuan untuk mencegah luka dan kematian akibat aborsi yang tidak aman. Dia berbicara pada sebuah acara baru-baru ini di Woodrow Wilson Center di Washington DC.
Ia mengatakan, "Setiap tahun ada 87 juta kehamilan yang tak diinginkan. Ini merupakan 41 persen dari semua kehamilan. Dan ini perlu kita tinjau dan pahami karena berhubungan dengan banyak hal. Ini mengenai kurangnya alat-alat kontrasepsi. Juga mengenai kekerasan seksual dan tak terjangkaunya alat-alat kontrasepsi. Jadi ada berbagai sebab terkait.”
Hessini mengatakan di negara-negara sub sahara Afrika, sejumlah besar persentase kematian disebabkan aborsi yang tidak aman di antara remaja muda. Aborsi terjadi di berbagi negara dimana terdapat hukum yang beragam dari mudahnya melakukan aborsi sampai tidak dibolehkan sama sekali.
Taryn Hodgson, koordinator internasional Christian Action Network di Cape Town, Afrika Selatan, mengatakan bahwa aborsi tidak pernah aman untuk dilakukan, khususnya bagi bayi yang terbunuh dalam proses itu, demikian juga bagi pelaku aborsi sendiri.
Statistik dari Elliott Institute mendapati 60 persen lebih aborsi dilakukan secara terpaksa, baik karena dorongan orang tua, suami maupun pacar. Hodgson mengatakan perempuan menanggung berbagai konsekuensi akibat aborsi, seperti mengalami depresi, mimpi buruk dan kesedihan berlarut. Dia menambahkan disahkannya aborsi pun tidak akan menurunkan angka kematian.

sumber : VOA

Batasi Asupan Kalori, Cara Terpenting untuk Kendalikan Berat Badan

Batasi Asupan Kalori, Cara Terpenting untuk Kendalikan Berat Badan

Para peneliti menemukan bahwa, meskipun ada banyak unsur dari diet yang baik, membatasi asupan kalori secara hati-hati adalah bagian paling penting dalam mengendalikan berat badan.
Enam puluh persen orang dewasa Amerika kelebihan berat badan dan lebih dari tiga puluh persen mengalami obesitas. Tapi warga Amerika bukan satu-satunya yang berjuang mengurangi lingkar pinggang mereka. Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa obesitas telah mencapai proporsi epidemi secara global, dengan lebih dari 1 milyar orang dewasa kelebihan berat badan.

Dr Dariush Mozaffarian mempelajari hubungan antara diet dan penyakit kronis di Fakultas Kesehatan Masyarakat , Universitas Harvard.

Ia mengatakan, "Kita perlu melakukan pergeseran paradigma dalam hal diet."

Tetapi, orang-orang yang berusaha mengubah kebiasaan makan dan mengurangi berat badan mereka harus memilah-milah berbagai diet yang membingungkan. Sebagian menganjurkan untuk mengurangi karbohidrat, yang lain mengatakan kurangi lemak, makan lebih banyak protein, makan sedikit protein. Nasihat-nasihat ini membingungkan.

Dr George Bray pada Pusat Penelitian Biomedis Pennington di negara bagian Louisiana, ingin mengetahui apakah protein mempengaruhi berat badan.

Ia memaparkan, "Penelitian ini dirancang untuk menguji efek dari protein pada tingkat berbeda pada asupan kalori total."

Dua puluh lima orang dewasa sehat berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Daniel Kuhn adalah salah satunya. Ia dan yang lainnya diberi makan hampir seribu kalori per hari.

Kuhn menuturkan,"Saya banyak makan mentega murni, krim kocok dan hal-hal yang dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah saya makan."

Semua peserta menjalani diet protein rendah, normal atau tinggi. Hasilnya, semua mengalami kenaikan berat badan.

"Penyimpanan lemak sama persis dengan semua tiga tingkat protein. Artinya, kalori yang mereka makanlah yang mempengaruhi lemak tubuh yang mereka disimpan, " ujar Dr. Bray.

Tetapi mereka yang makan protein dengan persentase lebih tinggi memiliki massa tubuh yang lebih ramping, sedangkan mereka yang menjalani diet protein rendah justru sebaliknya.

"Jika asupan protein Anda rendah, Anda akan kehilangan massa tubuh meskipun Anda makan banyak kalori yang berlebih," tambah Dr. Bray.

Dr Bray menganjurkan para pasiennya untuk menimbang tubuh secara rutin supaya mereka bisa cepat mengetahui jika berat badan naik. Dr Mozaffarian mengatakan menjaga berat badan tubuh bukan hanya sekedar mengurangi porsi makan.

"Kita tidak perlu membuat daftar 'hindari ini, hindari itu,' dan menjadi polisi makanan. Namun, tambah makanan tertentu seperti buah-buahan, sayuran, gandum, ikan, minyak sayur dan kacang-kacangan," ujar Dr. Mozaffarian lebih lanjut.

Dr Mozaffarian mengatakan menambah enam makanan itu sekitar satu porsi setiap hari akan mengurangi obesitas - dan membantu memperlambat epidemi penyakit kronis yang terasosiasi dengannya.

Penelitian Dr Bray mengenai protein, kalori dan berat badan dimuat dalam Journal of American Medical Association.

sumber : VOA

Anak yang Terpapar Senyawa Industri Alami Penurunan Respon Imunitas

Anak yang Terpapar Senyawa Industri Alami Penurunan Respon Imunitas

Sebuah penelitian baru mendapati bahwa anak-anak yang terpapar senyawa industri, yang disebut perfluorinated compounds atau PFC, mengalami penurunan respon imunitas terhadap vaksin yang bertujuan untuk melawan penyakit.
Saat anak divaksinasi, sistem kekebalan tubuh mereka menghasilkan antibodi yang melindungi mereka dari infeksi yang berpotensi melumpuhkan dan mematikan, seperti polio, campak difteri dan   tetanus.  Perlindungan itu seharusnya bertahan seumur hidup.
Tetapi, para ilmuwan mengatakan keefektifan vaksin-vaksin itu sangat berkurang ketika anak-anak terpapar perfluorinated compounds atau PFC dengan kadar tinggi. PFC digunakan di seluruh dunia untuk membuat pakaian tahan air dan wadah makanan, dan diketahui mencemari air minum dan makanan laut.
Dr Phillipe Grandjean, yang mengepalai penelitian itu, mengatakan, "Ini cukup serius, karena kita juga bisa melihat sebagian anak memiliki konsentrasi antibodi sangat rendah, sehingga pada dasarnya mereka tidak dilindungi. Mereka telah divaksinasi empat kali dan vaksin tidak berhasil."
Penelitian itu dilakukan terhadap anak-anak yang hidup di Kepulauan Faroe yang terletak antara Skotlandia dan Islandia.
Penduduk pulau itu dipilih sebagai subjek, karena diet utama mereka adalah makanan laut, yang diketahui memiliki PFC berkonsentrasi tinggi.
Para ilmuwan mengikuti lebih dari 500 anak yang telah divaksinasi terhadap difteri dan tetanus. Tetapi anak-anak yang darahnya menunjukkan peningkatan kadar PFC, juga memiliki konsentrasi antibodi yang sangat rendah terhadap infeksi itu.
Dr. Peter Hotez, Direktur Sabin Vaccine Institute, yang mempromosikan pengembangan dan pengiriman vaksin di seluruh dunia, mengatakan, "Ini fakta luar biasa yang tidak saya antisipasi."
Dr. Hotez mengatakan jika PFC benar-benar mengganggu antibodi dan fungsi kekebalan tubuh, maka masalah kesehatan masyarakat akan jauh lebih buruk di kota-kota kumuh di negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana paparan senyawa kimia itu lebih tinggi.
Lebih lanjut ia mengatakan, "Bahkan pengurangan kecil dalam cakupan vaksin dan respon imunitas vaksin dapat menyebabkan wabah penyakit masa kanak-kanak. Ada risiko kita mungkin melihat munculnya kembali pembunuh anak-anak seperti difteri atau pertussis/batuk atau penyakit anak lainnya yang sekarang semakin umum di negara-negara termiskin di dunia."
Para ilmuwan mengatakan PFC adalah senyawa stabil dan tidak mudah berubah yang sudah digunakan secara luas selama puluhan tahun, sehingga senyawa itu mungkin ada pada tubuh setiap orang dalam kadar yang dapat dideteksi.
Dr. Phillipe Grandjean mengatakan, "Kita belum berbuat cukup dalam melindungi populasi dari senyawa-senyawa lama ini, dan sekarang kita terjebak karena kita semua memilikinya di dalam tubuh kita dan kita tetap menggunakannya."
Para pengecam mencatat, karena studi itu dilakukan terhadap penduduk pulau yang banyak makan ikan, maka penelitian itu seharusnya memperhitungkan polyunsaturated fatty acids (PUFA), yang ditemukan dalam ikan dan mungkin menekan sistem kekebalan tubuh.
Para peneliti mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk mempelajari dampak senyawa PFC pada populasi yang lebih besar.
 
sumber : VOA

Penyakit Kulit dan Cacingan Bisa Diatasi dengan Program Sanitasi

Penyakit Kulit dan Cacingan Bisa Diatasi dengan Program Sanitasi

Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa penyakit yang disebabkan cacing tambang dan penyakit kulit seperti panu dan kadas, dapat dikurangi secara drastis melalui program sanitasi.
Cacing-cacing parasit berkembang subur di daerah beriklim tropis dan subtropis, yang merupakan tempat tinggal sebagian komunitas termiskin di dunia. Sedikitnya satu milyar orang diperkirakan tertular parasit ini.
Seringkali fasilitas sanitasi tidak tersedia dalam komunitas-komunitas tersebut dan ketika mereka yang tertular membuang kotoran di tempat terbuka, parasit ini akan menyebar ke mereka yang makan makanan tak dimasak, sayuran tak dicuci, atau bahkan hanya sekedar jalan bertelanjang kaki di atas tanah yang tercemar tadi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung program pengobatan pencegahan. Pil-pil yang diberikan sekali atau dua kali setahun ini, amat efektif. Namun, peneliti Jürg Utzinger dari Institut Kesehatan Publik dan Tropis di Swis mengatakan bahwa hal itu tidak cukup.
"Masalahnya dengan strategi ini tentu saja, setelah sukses membasmi cacing parasit ini, hari berikutnya ada kemungkinan akan terjadi lagi penularan," ujarnya.
Memberantas sumber penyakit bisa menimbulkan dampak yang jauh lebih cepat dan langgeng. Utzinger menganalisis tiga lusin penelitian yang telah dipublikasikan dan melaporkan hasilnya dalam jurnal "PloS Medicine."
"Yang kami temukan adalah orang-orang yang mempunyai akses dan menggunakan fasilitas sanitasi menghadapi resiko terutlar yang kurang lebih separuh dari risiko yang dihadapi orang yang tidak memiliki fasilitas sanitasi,” paparnya.
Ketika ia bicara mengenai fasilitas sanitasi, ia tidak sedang berbicara tentang toilet siram otomatis. Penelitan-penelitian ini mengindikasikan bahwa bahkan fasilitas paling sederhana dan murah, seperti jamban jongkok, bisa menimbulkan dampak luar biasa terhadap tingkat penularan parasit.
Utzinger menekankan, dampak terbesar dalam upaya memerangi penularan parasit ini dapat dicapai dengan kombinasi dari strategi berbeda-beda.
"Kita memerlukan tindakan-tindakan pencegahan, dan sanitasi sudah jelas termasuk kategori itu. Dengan demikian, kombinasi sanitasi dan obat-obatan, serta upaya penuluhan kesehatan akan menjadi strategi ampuh untuk bergerak maju.
Jürg Utzinger menggarisbawahi bahwa jenis-jenis cacing parasit ini sebelumnya dianggap umum di daerah AsiaTenggara, daerah yang benar-benar tergolong miskin sampai pertengahan abad kedua puluh. Fakta bahwa program kesehatan masyarakat telah berhasil mengikis parasit-parasit yang disebarkan melalui tanah ini, menunjukkan bahwa membasmi parasit-parasit ini di tempat-tempat seperti sub-Sahara di Afrika dan Asia Tenggara adalah tujuan yang dapat dicapai.
 
sumber : VOA

Kontroversi Penggunaan Tablet Suplemen untuk Puasa Ramadan

Kontroversi Penggunaan Tablet Suplemen untuk Puasa Ramadan

Di Amerika, kini ada penemuan yang bisa membuat puasa terasa lebih ringan, namun penggunaannya menimbulkan kontroversi.
Tidak seperti di negara-negara Muslim atau yang mayoritas penduduknya beragama Islam, di mana berbagai kegiatan sehari-sehari disesuaikan dengan pelaksanaan puasa, Muslim di Amerika berpuasa dengan tetap bekerja seperti biasa sebagaimana rekan-rekan mereka yang tidak berpuasa.
Ketika puasa Ramadan jatuh pada musim panas, tantangan yang dihadapi lebih besar, karena lamanya waktu puasa, seperti saat ini, sekitar 16 jam. Ditambah teriknya suhu udara yang kerap mencapai 40 derajad Celsius, puasa bisa membuat tubuh lemas, terutama pada orang-orang lanjut usia atau mereka yang banyak melakukan kegiatan fisik di luar rumah.
Tantangan berpuasa ini mendorong Azhak Hussam, pemilik sebuah perusahaan kosmetika di Garden Grove, California, mengembangkan apa yang disebut Ramadan Fasting Tablet, yaitu suplemen lengkap untuk mengurangi rasa lapar dan haus selama berpuasa.
Hussam mengatakan pil itu mengatur tubuh agar menyerap energi dari makanan sahur untuk membuat orang yang berpuasa tidak merasa lemas, sehingga bisa berpuasa dengan khusuk.
Dokter Mike Nassar, penasehat medis untuk produk itu, menambahkan bahwa rasa lapar dan haus bisa membuat orang tertekan. Dengan minum pil itu, katanya, orang yang berpuasa bisa menghilangkan pikiran tentang makan dan minum, sehingga bisa berkonsentrasi melakukan berbagai hal lain.
Pil dengan rasa cokelat Belgia, yang katanya murni terbuat dari sari tumbuhan dan sama sekali tidak mengandung zat kimia atau bahan-bahan hewani, itu telah disetujui Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika (FDA) dan disertifikasi halal oleh Badan Penasehat Pangan dan Nutrisi Islam Amerika (IFANCA).
Namun, meskipun halal dan baik bagi kesehatan, banyak yang menentangnya dan menganggap produk itu merusak tujuan dan makna berpuasa. Ada yang mengatakan puasa harus dilakukan dengan ketakwaan agar mendapat kekuatan lahir dan batin, bukan jalan pintas.
Yusuf Misdaq, seniman yang selama bulan Ramadan menciptakan berbagai karya seni mulai dari musik, lukisan sampai puisi, mengatakan, “Ramadan sangat unik, karena kita selalu menunggu-nunggu saat untuk tidak makan dan minum. Saya berpuasa saat ini dan luar biasa hausnya. Tetapi, anehnya saya tetap bertenaga. Ini namanya energi ketiga.”
Dalam menanggapi pandangan orang yang berbeda tentang produknya, Hussam mengatakan bahwa penggunaan Ramadan Fasting Tablet tergantung pada niat kita ketika mengkonsumsinya, yaitu apakah mau mencari jalan pintas atau beribadah dengan memenuhi kewajiban berpuasa dengan tetap sehat, berenergi dan punya stamina tinggi.
Mengutip salah sebuah ayat Al-Qur’an dalam surat al-Baqarah, ia menambahkan bahwa Allah senantiasa memberi kemudahan bagi manusia dan tidak akan menempatkan manusia pada kesulitan.
 
sumber : VOA

Rajin Olahraga Supaya Tidak Cepat Pikun

Rajin Olahraga Supaya Tidak Cepat Pikun

Semakin bukti menunjukkan bahwa olahraga tak hanya membuat badan sehat, tetapi juga menjaga fungsi kerja otak.
Umumnya periset yang mempelajari aktivitas fisik dan demensia bergantung pada laporan para peserta sendiri. Mereka misalnya bertanya tentang jenis olah raga yang dilakukan selama seminggu terakhir.
Tapi, ada masalah dengan mengandalkan data laporan yang disampaikan berdasarkan ingatan responden. Laura Middleton dari Sunnybrook Research Institute dan University of Waterloo di Kanada mengatakan salah satunya, orang tidak ingat apa yang telah mereka lakukan. Selain itu, orang cenderung melaporkan lebih banyak aktivitas fisik daripada yang sebetulnya mereka lakukan.

"Laporan tersebut tidak menjadi masalah dalam mencatat kegiatan berlari atau bersepeda atau bermain tenis, tapi relatif buruk dalam mencatat aktifitas berintensitas rendah seperti berjalan atau pekerjaan sehari-hari di rumah, yang mungkin juga penting bagi resiko penurunan fungsi kognitif," ujar Middleton.
Untuk mengatasi masalah itu, Middleton mengukur aktivitas fisik dengan menetapkan teknik yang menggunakan air berlabel ganda, terbuat dari varian isotop hidrogen dan oksigen. Peserta dalam studi lima tahun ini minum air khusus ini dalam jumlah kecil, dan dengan mengukur isotop varian dalam urin mereka, pengeluaran energi mereka dapat dihitung.
"Apa yang kami temukan adalah hubungan yang kuat antara pengeluaran energi aktivitas dan risiko insiden penurunan kognitif, dengan aktivitas yang mengeluarkan energi lebih tinggi mengurangi risiko gangguan kognitif  sampai 90 persen selama periode tindak lanjut dibandingkan dengan aktivitas yang mengeluarkan energi sangat rendah," jelas Middleton.
Laura Middleton dan rekan-rekannya menjelaskan temuan mereka secara online dalam Archives of Internal Medicine, yang diterbitkan oleh American Medical Association.
Dalam edisi yang sama, artikel lain dari para peneliti Prancis, yang dipimpin oleh Marie-Noël Vercambre dari Yayasan Kesehatan Masyarakat di Paris, mempelajari hubungan olahraga dengan demensia dalam sekelompok besar perempuan dengan faktor risiko serangan jantung seperti obesitas atau diabetes. Dalam studi ini, perempuan  yang melakukan aktivitas setara dengan berjalan setengah jam setiap hari memiliki resiko penurunan kemampuan kognitif lebih rendah.
Dalam sebuah komentar yang diterbitkan dengan makalah penelitian itu, Dr Eric Larson dari Group Health Research Institute di Seattle, negara bagian Washington, mengatakan studi tersebut menambah bukti bahwa aktivitas fisik dapat mengurangi risiko penurunan kognitif.
"Ini tidak jelas bagi orang-orang bahwa olahraga akan membuat otak kita lebih sehat. Sementara setiap studi memberi analisis yang lebih rinci dari kelompok-kelompok khusus atau cara yang berbeda untuk membuat pengukuran, hal itu membuat dasar ilmiah untuk hubungan ini lebih meyakinkan," tambah Larson.

sumber : VOA


 

Kerusakan Sel Otak Bisa Persulit Penurunan Berat Badan

Kerusakan Sel Otak Bisa Persulit Penurunan Berat Badan

Para peneliti percaya kesulitan untuk mengurangi berat badan terkait dengan kerusakan bagian otak yang berhubungan dengan pengendalian berat badan.
Jika orang-orang yang punya masalah obesitas berhenti makan berlebihan, beralih ke diet yang sehat dan mulai berolahraga, maka berat badan mereka akan turun. Namun, ada kemungkinan  berat badan mereka akan bertambah lagi.
Alasan di balik ini, menurut para peneliti, bukan karena mereka kurang bertekad kuat, namun disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel otak atau neuron di hipotalamus, suatu struktur di dalam otak yang membantu mengendalikan beberapa fungsi tubuh seperti selera makan dan berat badan.
Gagasan bahwa kerusakan otak memainkan peran penting dalam hal berat badan bukanlah suatu hal baru, menurut Michael Schwartz dari Pusat Diabetes dan Obesitas di Universitas Washington di Seattle.

Dalam kurun waktu kurang lebih lima tahun ini para ilmuwan telah mengetahui bahwa hipotalamus, binatang yang berat badannya berlebih – termasuk manusia – menunjukkan peradangan, reaksi tipikal terhadap cedera.

Namun para peneliti, yang dipimpin oleh Schwartz, ingin memastikan peran yang dimainkan oleh cedera pada hipotalamus, dan mereka punya beberapa pertanyaan yang ingin dijawab.
“Apakah ini hanyalah konsekuensi dari kegemukan atau hal ini terjadi sebelum obesitas terjadi? Apa hal yang menggerakkan reaksi tersebut? Apa yang menyebabkan reaksi peradangan dan apakah ada hubungannya dengan kelebihan berat badan itu sendiri ?” tanyanya.

Tim Schwartz memberlakukan diet tinggi lemak pada tikus – tikus laboratorium untuk membuat mereka gemuk. Ketika tim ini mencoba mencari bukti terjadinya peradangan di otak, mereka mendapati penemuan yang mengejutkan.
Schwartz mengatakan, “Terus terang kami terkejut ketika menyadari bahwa peradangan menjadi jelas tampak dalam 24 jam sejak peralihan diet makanan.”
Para peneliti juga menemukan bukti adanya reaksi melindungi neuron yang kuat dan cepat, bersamaan dengan tergeraknya sel-sel dalam memperbaiki neuron-neuron yang rusak. Namun binatang-binatang ini tetap diberi makan diet tinggi lemak untuk sembilan bulan ke depan dan akhirnya peradangan ini kembali terjadi.
Pesan utamanya adalah, menurut Schwartz, kegagalan berulang dalam upaya orang-orang dalam mengurangi berat badan melalui diet, bukanlah semata-mata kesalahan mereka.
Schwartz mengatakan bahwa hal ini dapat pula menjelaskan mengapa obat luar tidak efektif dalam membantu orang-orang untuk mencapai penurunan berat badan yang langgeng. Senyawa atau ramuan obat yang ada di pasaran selama ini tidak menarget dengan tepat penyebab fundamental dari obesitas.
 
sumber : VOA

Kasus Obesitas Melonjak Tajam di Seluruh Dunia

Kasus Obesitas Melonjak Tajam di Seluruh Dunia

Penelitian baru menyebutkan 1,5 miliar orang dewasa di dunia kelebihan berat badan dan setengah miliar orang lainnya kegemukan.
Para pakar kesehatan memperingatkan bahwa obesitas meningkat di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat dan Inggris.
Sebuah penelitian baru yang diterbitkan hari Jumat di jurnal kesehatan The Lancet menyebutkan 1,5 miliar orang dewasa kelebihan berat badan dan setengah miliar orang lainnya kegemukan.
Obesitas juga meningkat di kalangan anak-anak di seluruh dunia, di mana 170 juta anak dikategorikan kelebihan berat badan atau kegemukan.
Para peneliti menyatakan jika kecenderungan ini berlanjut, sekitar setengah dari kaum lelaki dan perempuan Amerika akan kegemukan pada tahun 2030.
Para pakar juga memprediksi bahwa di Inggris, tingkat obesitas akan meningkat pada periode yang sama dari 26 persen saat ini pada kaum lelaki dan perempuan, menjadi 48 persen pada lelaki dan 43 persen pada perempuan.
Mereka mengatakan, kenaikan ini kemungkinan akan menyebabkan peningkatan jumlah penderita diabetes, penyakit jantung, kanker dan berbagai penyakit lainnya, sehingga menambah biaya layanan kesehatan.
Menurut penelitian itu, di negara-negara berpenghasilan rendah, obesitas cenderung mempengaruhi orang dewasa berusia separuh baya, khususnya kaum perempuan di perkotaan dan kawasan makmur.
Di negara-negara berpenghasilan tinggi, obesitas mempengaruhi lelaki dan perempuan dari seluruh kelompok usia, tetapi proporsinya tidak seimbang pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung.
Para ilmuwan mengatakan masalah obesitas dipicu oleh perubahan dalam sistem pangan global yang memproduksi lebih banyak bahan makanan olahan dan lebih terjangkau harganya daripada sebelumnya, dan oleh ekonomi pasar, yang memicu konsumsi berlebihan. Kenaikan konsumsi makanan juga seringkali disertai dengan meningkatnya gaya hidup lebih banyak duduk dan kurang berolahraga.
Para pakar kesehatan mendesak pemerintah negara-negara agar memimpin upaya mengatasi epidemi obesitas dengan intervensi kebijakan pada kelompok-kelompok masyarakat yang terimbas, seperti menetapkan pajak bagi makanan dan minuman tak sehat.

sumber : VOA

Jumlah Penderita Diabetes di Dunia Meningkat Tajam

Jumlah Penderita Diabetes di Dunia Meningkat Tajam

Menurut hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal the Lancet, jumlah orang dewasa di seluruh dunia yang mengidap diabetes telah berlipat ganda dalam tiga dasawarsa terakhir, melonjak hingga hampir 350 juta orang.
Diabetes adalah masalah global. Penelitian baru menunjukkan bahwa satu dari sepuluh orang dewasa di berbagai negara di seluruh dunia mengidap diabetes. Goodarz Danaei, peneliti pada Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Harvard dan salah seorang penulis penelitian tersebut, mengatakan, "Penelitian kami menunjukkan bahwa hal itu tidak lagi penyakit di negara-negara makmur."

Tim peneliti mengumpulkan data tentang kadar gula darah dari hampir tiga juta orang di 200 negara selama periode tiga puluh tahun. Sebagian besar peserta mengidap diabetes tipe dua, penyakit yang terkait dengan penuaan, obesitas dan tidak melakukan aktivitas fisik.

Pengidap diabetes tidak bisa mengontrol kadar gula darah mereka. Hal ini dapat memicu penyakit jantung dan stroke, lumpuh dan kematian dini.

Bahkan di negara-negara di mana diabetes tidak merajalela, populasi telah meningkat dan begitu juga jumlah penderita diabetesnya.

Dokter Danaei mengatakan, "Meskipun jika hanya satu atau dua persen populasi mengidap diabetes, tetapi jika penduduk negara itu lebih dari satu miliar orang, jumlah pasien diabetes yang begitu sedikit akan menaikkan biaya dan sumber daya yang harus dipikul oleh sistem kesehatan negara itu untuk menangani pengelolaan dan pemberantasan penyakit. "

Diabetes adalah salah satu penyakit termahal untuk diobati karena memerlukan perawatan jangka panjang, tidak hanya untuk mengatur kadar gula darah, tapi juga terkait dengan komplikasi medis yang serius. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan lebih dari 70 persen pengidap diabetes tinggal di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Banyak orang di negara-negara ini tidak mampu membeli obat-obatan yang mereka butuhkan untuk mengontrol diabetes mereka dan demikian pula negara-negara yang anggaran kesehatan masyarakatnya sedikit.

Dokter Danaei lebih lanjut mengatakan,"Mereka harus menemukan cara yang hemat biaya untuk mencegah penyakit itu atau mendiagnosis penyakit itu pada tahap awal atau mengobati komplikasi diabetes itu dengan cara yang lebih efektif."

Para penulis penelitian itu mengatakan negara-negara perlu secara agresif mengedepankan gaya hidup sehat. Hal sama juga dikatakan para dokter yang mengobati penyakit ini, seperti Dokter Betul Hatipolu. Ia mengatakan, "Saya ingin sekali memberitahu semua orang bahwa mereka harus berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat. Jika tidak, semua orang berisiko terkena diabetes."

Kedua penulis penelitian itu mengatakan diabetes kemungkinan akan menjadi salah satu fitur yang menentukan dalam kesehatan global kecuali jika kampanye kesehatan masyarakat untuk mencegahnya berhasil.

sumber : VOA

Peneliti AS Kembangkan Pendekatan Baru untuk Atasi Diabetes

Peneliti AS Kembangkan Pendekatan Baru untuk Atasi Diabetes

Para ilmuwan di California, Amerika, mengembangkan pendekatan baru yang mungkin bisa menyembuhkan diabetes dan tidak hanya mengobati gejalanya.
Jenis penyakit diabetes yang paling umum, yaitu diabetes tipe 2, sedang meningkat. Penyakit itu biasanya diakibatkan oleh kelebihan berat badan atau kurang olah raga. Pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup yang mengatur gula dalam darah. Kelebihan gula bisa mempengaruhi jantung dan pembuluh darah, mata, dan organ-organ lainnya.
Pengobatan diabetes bisa dilakukan dengan  mengurangi berat badan dan olah raga. Sebagian pasien memakai insulin atau obat-obatan lainnya.
Para peneliti di perusahaan bioteknologi California tengah meneliti protein perangsang pertumbuhan yang disebut FGF21 yang ikut mengatur gula darah.
Junichiro Sonoda mengatakan penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan apabila FGF21 disuntikkan pada binatang percobaan, seperti tikus dan monyet, FGF21 memberi beberapa dampak yang menguntungkan.
“Binatang-binatang itu turun beratnya. Kolesterol yang meningkatkan risiko penyakit jantung juga turun, dan ada kolesterol baik yang disebut HDL, tingkatnya naik selama perawatan FGF21,” papar Sonoda.
Upaya-upaya untuk memperoleh reaksi yang sama pada manusia terhambat, karena dampak itu hanya berlangsung beberapa jam saja.
“Jadi untuk mendapat dampak yang menguntungkan kita harus banyak dan sering menyuntikkan FGF21 dalam sehari,” ujarnya.
Peneliti kelahiran Jepang itu dan rekannya mencoba pendekatan lain. Mereka mengembangkan antibodi yang meniru FGF21 dengan menempelkannya pada receptor yang sama di pankreas dan tempat-tempat lainnya dan mengujinya pada tikus.
“Kadar gula darah menjadi normal. Kami terus memantau gula darah setelah injeksi pertama antibodi ini. Ternyata diperlukan hampir 40 hari sebelum gula darah kembali ke tingkat diabetes yang normal,” paparnya lagi.
Dampak yang berlangsung lama seperti ini adalah salah satu yang diinginkan para pengembang obat-obatan itu.
Sonoda mengatakan, “Ini bisa menjadi obat kelas satu yang bisa membalikkan penyakit diabetes, bukan hanya sekedar mengobati gejala-gejalanya.  Manfaatnya akan sangat besar bagi pasien.”
Ia juga mengatakan diperlukan penelitian lebih jauh mengenai potensi pengobatan berbasis antibodi untuk penyakit diabetes sebelum mencobanya pada manusia. Makalah yang memaparkan riset tersebut diterbitkan dalam jurnal “Science Translational Medicine”.
 
sumber : VOA